3. HAKIKAT FILSAFAT KOMUNIKASI



Dalam membahas hakikat filsafat komunikasi, kita akan dihadapkan dengan pemikiran-pemikiran terdahulu mengenai tema ini. Pemikiran yang mengupas filsafat komunikasi menjadi aspek-aspek dan sudut pandang. Pun pandangan mereka juga yang menjadi rujukan dari hakikat sebuah filsafat komunikasi saat ini. Dalam unggahan kali ini, akan membahas pemikiran dari Lanigan, Littlejohn, dan Mundt. Tim penulis tertarik dengan pemikiran Whitney R. Mundt yang membagi sitem pers menjadi lima. Dimana salah satu poin yang menarik ialah Sosial-libertarian, pengawasan minimal dari pemerintah untuk menyumbat saluran komunikasi dan menjamin semangat operasional dari filsafat libertarian. Maka “apa makna sesungguhnya dari  semangat operasional?

Singkatnya semangat operasional dari filsafat libertarian adalah cara kerjanya. Cara kerjanya sama seperti media libertarian, namun kontrolnya tetap ada di pemerintah atau lembaga umum tertentu. Itulah pembahasan singkat dari pertanyaan dalam sub-pemikiran Mundt. Namun agar dapat memahami hakikat filsafat komunikasi lebih dalam, sebaiknya kita memahami perspektif besar dari proses komunikasi terlebih dahulu.

A.  Hakikat Filsafat Komunikasi
Dalam sebuah proses komunikasi terdapat dua perspektif besar. Pertama, perspektif psikologis yaitu aktivitas psikologi sosial yang melibatkan komunikator, komunikan, isi pesan, lambang, sifat hubungan, persepsi, proses decoding, dan encoding. Dan yang kedua, perspektif mekanis yaitu aktivitas mekanik yang dilakukan oleh komunikator dan bersifat situasional dan konstektual. Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan komprehensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metodenya (Efendi, 2003:321).

Bidang komunikasi meliputi sosial, organisasi, bisnis, politik, internasional, antar budaya, dll. Sifat komunikasi meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Tatanan komunikasi meliputi intrapersonal, interpersonal, kelompok, massa, dan media. Tujuan komunikasi adalah mengubah sikap, opini, perilaku, masyarakat. Fungsi komunikasi adalah memberi informasi, mendidik, dan mempengaruhi. Teknik komunikasi terdiri atas komunikasi informatif, persuasif, pervasif, koersif, instruktif, dan hubungan manusiawi. Metode komunikasi meliputi jurnalistik, humas, periklanan, propaganda, perang urat saraf, dan perpustakaan. Berdasarkan seluruh ruang lingkup komunikasi, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi denan menggunakan metode filsafat

B.  Pemikiran Richard L. Lanigan (membahas analisis Filosofis atas proses komunikasi)
1.      Metafisika
Adalah studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realitas. Dalam hubungannya dengan teori komunikasi, metafisika berkaitan dengan hal – hal sebagai berikut :
·       Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual  dengan realita dalam alam semesta.
·         Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab dan aturan
·         Problema pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia

Mengenai objek metafisika ditegaskan oleh Aristoteles, yang mengatakan ada dua, yakni ada sebagai yang ada dan ada sebagai yang Ilahi. Pendapat Aristoteles tersebut dijelaskan oleh Prof. Dr. Delfgaauw dalam karyanya “Metafisika” sebagai berikut :
·         Ada sebagai yang Ada
Ilmu pengetahuan berusaha dan berupaya untuk mengkaji yang ada itu dalam bentuk semurni – murninya, bahwa suatu benda itu sungguh – sungguh ada dalam arti kata tidak terkena perubahan.
·         Ada sebagai yang Ilahi
Ini menjelaskan tentang keberadaan yang mutlak, yang sama sekali tidak bergantung pada yang lain. Hal ini berarti bahwa suatu yang ada adalah yang seumum – umumnya dan yang mutlak, yakni Tuhan.

2.      Epistemologi
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia. Epistemologi berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan lebih mendasar lagi berkaitan dnegan kriteria penilaian atas kebenaran. Epistemologi Pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh yang dalam proses nya menggunakan Methode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah dilandasi oleh :
·         Kerangka pemikiran yang logis
Harus mengandung argumentasi yang dalam menjabarkan penjelasannya mengenai suatu gejala bersifat rasional.
·         Penjabaran hipotesis yang merupakan deduksi dan kerangka pemikiran
Hipotesis sebagai deduksi dari suatu kerangka pemikiran merupakan dugaan sementara yang untuk membuktikannya diperlukan suatu pengujian.
·         Verifikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenarannya secara faktual
Dilakukan penilaian secara objektif terhadap suatu pernyataan yang hipotesis.

3.      Aksiologi
Dalam hubungannya dengan filsafat komunikasi, Lanigan berpendapat bahwa aksiologi adalah studi etika dan estetika. Dapat dikatakan bahwa aksiologi adalah kajian tentang nilai manusiawi dan bagaimana cara mengekspresikannya. Terlihat jelas bagaimana pentingnya bagi seorang komunikator ketika ia mengemas pemikirannya sebagai isi pesan dengan bahasa sebagai lambang untuk terlebih dahulu melakukan pertimbangan nilai apakah pesan yang ia komunikasikan Etis atau tidak, Estetis atau tidak.

4.      Logika
Dalam kaitannya dengan komunikasi, logika menelaah cara berkomunikasi secara lebih baik dan benar. Logika penting dalam berkomunikasi karena pemikiran harus dikomunikasikan dan yang dikomunikasikan merupakan putusan sebagai hasil dari proses berpikir, dalam hal ini berpikir logis.  Pembentukan perspektif baru didasarkan pada empat elemen, yaitu :
·         Epistemologi
Proses untuk mendapatkan ilmu. Hal – hal apa yang harus diperhatikan untuk mendapatkan ilmu yang benar. Cara, teknik, dan sarana apa yang membantu dalam memperoleh ilmu.
·         Ontologi
Berkaitan dengan asumsi – asumsi mengenai objek atau realitas yang diteliti.
·         Metodologis
Berkaitan dengan asumsi – asumsi mengenai bagaimana cara memperoleh pengetahuan mengenai suatu objek pengetahuan.
·         Aksiologis
Berkaitan dengan posisi value judgement atau pertimbangan nilai, etika, dan pilihan moral peneliti dalam suatu penelitian. Kegunaan atau manfaat ilmu dalam kehidupan masyarakat.

C.  Pemikiran Stephen W. Littlejohn
Matrik komunikasi menurut Littlejohn :
Perilaku Penerima Pesan
Perilaku Sumber Pesan
Symptom (gejala)
Pesan Nonverbal
Pesan Verbal
Tidak Diterima
1A
2A
3A
Diterima Kemudian
1B
2B
3B
Diterima Ketika Itu
1C
2C
3C
Yang dapat diinterpretasikan sebagai:
1A. Contohnya adalah tingkah laku menguap. Orang lain tidak melihat tindakan tersebut
yang berarti tidak termasuk pada komunikasi interpersonal namun lebih pada komunikasi
intrapersonal.
1B. Contohnya pada saat Anda menguap lalu teman Andra menyadari hal itu walau tidak
benar-benar memerhatikan Anda dengan seksama.
1C. Contohnya pada saat Anda menguap lalu teman Anda menanggapinya dengan
pertanyaan “Apakah cerita saya terdengar membosankan?”
2A. Contohnya pada saat Anda melambaikan tangan pada sesorang namun ia tidak melihat
atau menggubris Anda.
2B. Contohnya pada saat Anda melambaika tangan pada seseorang namun ia berkata
“Maaf saya tidak membalas lambaian tanganmu, karena saat itu sedang melamun dan tidak
fokus”.
2C. Contohnya pada saat Anda melambaikan tangan pada seseorang lalu orang itu
membalas lambaian tangan Anda.
3A. Contohnya pada saat Anda mengirimkan sebuah pesan yang tidak sampai ke
tangannya karena hilang di tengah jalan.
3B. Contohnya pada saat Anda sedang memarahi seseorang lalu ia tidak benar-benar
mendengarkan ocehan Anda.
3C. Contohnya pada saat Anda memberikan speech di depan sekelompok orang yang
memang ingin mendengarkan Anda berbicara.

Terdapat 3 model untuk menjawab perntanyaan tersebut;
1. Receiver Model, dalam model ini kotak nomor 1A, 2A, dan, 3A bukan merupakan komunikasi dikarenakan komunikator tidak berhasil menyampaikan pesannya dengan baik ke komunikan.
2. Sender-receiver Model, dalam model ini kotak nomor 1A, 1B, dan 1C, serta kotak nomor 2A dan 3a tidak termasuk komunikasi dikarenakan komunikator tidak mengirimkan pesan. Sedangkan pada kotak nomor 2A dan 3A tidak termasuk komunikasi karena komunikan tidak menerima pesan.
3. Communication Model, dalam model ini hanya kotak nomor 1A yang tidak termasuk dalam komunikasi dikarenakan komunikator tidak mengirim pesan dan di waktu yang sama komunikan tidak menerima symptom atau gejala.

Menurut Littlejohn perspektif dalam ilmu komunikasi dapat berbeda dengan perspektif lainnya, dalam hal pengelompokkan, dan konsep maupun asumsi dasar. Untuk menjelaskan perbedaan tersebut penulis merujuk pada bidang metatheory.

Metatheory adalah bidang yang berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan persamaan dan perbedaan pada teori-teori. Metatheory merupakan bentuk spekulasi pada sifat inquiry atas isi teori-teori, secara khusus memusatkan perhatian pada beberapa pertanyaan seputar “apa yang harus diteliti”, “bagaimana observasi seharusnya dilakukan” dan “bentuk teori apa yang seharusnya digunakan”.

Isu – isu metateoritis dapat dikelompokkan dalam tiga tema besar :
1.      Epistemologi : cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan, atau bagaimana seseorang mengetahui apa yang mereka klaim sebagai pengetahuan.
2.      Ontologi : cabang filsafat yang berhubungan dengan alam, lebih sempitnya alam benda – benda di mana kita upaya untuk mengetahuinya.
3.      Aksiologi : cabang filsafat yang mengkaji nilai – nilai dengan tiga persoalan aksiologi, yaitu apakah teori bebas nilai? Sejauh mana pengaruh praktik penelitian terhadap objek yang diteliti? Dan sejauhmana ilmu berupaya mencapai perubahan sosial?

D.  Pemikiran Whitney R. Mundt
Menurut Mund, dalam filsafatnya menjelaskan keterpautan pemerintah dengan jurnalistik di mana keseimbangan kekuatan selalu bergeser (Onong:2000). Menurut Mund, sistem pers terbagi menjadi lima, yaitu:
1.      Otoriter, ada sensor dan lisensi dari pemerintah.
2.   Sosial-otoriter, pers yang dimiliki pemerintah atau partai untuk melengkapi pers agar mencapai tujuan ekonomi nasional dan tujuan filsafati.
3.      Libertarian, tidak ada pengawasan dari pemerintah kecuali hukum untuk kebebasan.
4.    Sosial-libertarian, pengawasan minimal dari pemerintah untuk menyumbat saluran komunikasi dan menjamin semangat operasional dari filsafat libertarian.
5.      Sosial-sentralis, kepemilikan pemerintah atau lembaga umum dengan media komunikasi yang terbatas untuk menjamin semangat operasional dari filsafat libertarian.



---




Referensi : 
Mufid, Muhamad. (2009). Etika dan Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenamedia Group.

Comments

Popular Posts